Sabtu, 01 Mei 2010

PENGARUH MOTIVASI DAN GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP KINERJA PEGAWAI LEMBAGA PENJAMIN MUTU PENDIDIKAN (LPMP) SUMATERA UTARA


PENGARUH MOTIVASI DAN GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP KINERJA PEGAWAI LEMBAGA PENJAMIN MUTU PENDIDIKAN (LPMP)
SUMATERA UTARA

Didi Sumantri, Rismayani,
Rita F. Dalimunthe, Sutarman

Abstrak : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh motivasi dan pengaruh gaya epemimpinan yang berorientasi tugas dan kepemimpinan yang berorientasi karyawan terhadap kinerja pegawai. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan kuesioner, didukung wawancara dan observasi. Populasi adalah seluruh pegawai di Lembaga Penjamin Mutu Pendidikan (LPMP) Sumatera Utara sebanyak 113 orang terdiri dari Sub.Bag. Umum sebanyak 45 orang, seksi data dan informasi sebanyak 25 orang, seksi kajian mutu pendidikan (KMP) sebanyak 20 orang dan seksi pemberdayaan sumberdaya pendidikan (PSDP) sebanyak 23 orang. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 77 orang responden. Model penelitian yang digunakan adalah model regresi linier berganda, metode penelitian survei, sifat penelitian asosiatif, dan pengolahan data menggunakan perangkat lunak SPSS 13.0. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) motivasi dan gaya kepemimpinan secara bersama-sama berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai Lembaga Penjamin Mutu Pendidikan (LPMP) Sumatera Utara; (2) Secara parsial faktor motivasi berpengaruh dan signifikan terhadap peningkatan kinerja pegawai Lembaga Penjamin Mutu Pendidikan (LPMP) Sumatera Utara; (3) Secara parsial faktor gaya kepemimpinan berpengaruh dan signifikan terhadap kinerja Pegawai Lembaga Penjamin Mutu Pendidikan (LPMP) Sumatera Utara di Medan.

Kata kunci : motivasi, gaya kepemimpinan, kinerja pegawai.


PENDAHULUAN

Perkembangan dunia pendidikan nasional diharapkan mampu mengangkat harkat dan martabat bangsa Indonesia dimata dunia internasional dari ketertinggalannya selama ini. Dari pernyataan yang dikeluarkan oleh Departemen Pendidikan Nasional melalui Staf Ahli Menteri Pendidikan Nasional Bidang Sumber Daya Pendidikan bahwa mutu pendidikan nasional terus menurun hingga kini ke posisi 117 dari 180 negara (Human Development Index).
Ketertinggalan dunia pendidikan yang dialami bangsa Indonesia khususnya pendidikan dasar dan menengah, seharusnya bisa diatasi dengan meningkatkan mutu pendidikan secara nasional, dalam hal ini diperlukan suatu penjaminan mutu pendidikan nasional agar sesuai dengan standar, norma, kriteria dan pedoman penyelenggaraan pendidikan nasional.
Pemerintah melalui Surat Keputusan Menteri Pendidikan Nasional No.087/O/2003, tertanggal 1 Januari 2003 telah membentuk suatu organisasi dan tata kerja Lembaga Penjamin Mutu Pendidikan (LPMP). Organisasi LPMP ini merupakan perubahan/peralihan dari organisasi Balai Penataran Guru (BPG).
Lembaga Penjamin Mutu Pendidikan (LPMP) merupakan Unit Pelaksana Teknis (UPT) Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Departemen Pendidikan Nasional yang dipimpin oleh seorang Kepala yang berada dibawah Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Departemen Pendidikan Nasional dan bertanggungjawab kepada Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Departemen Pendidikan Nasional.
LPMP mempunyai tugas melaksanakan penjaminan mutu pendidikan dasar dan menengah di Propinsi berdasarkan kebijakan Nasional yang dituangkan dalam Paraturan Pemerintah No.087/O/2003. Dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi LPMP bertanggungjawab dan berwenang dalam hal :
a. Pengukuran dan evaluasi pelaksanaan pendidikan dasar dan menengah;
b. Perancangan model-model pembelajar-an di sekolah sesuai dengan kebutuhan daerah dan standar mutu nasional;
c. Fasilitasi lembaga pendidikan dalam proses pembelajaran dan evaluasi hasil belajar;
d. Fasilitasi lembaga pendidikan dalam pengelolaan sumberdaya pendidikan;
e. Fasilitasi pelaksanaan peningkatan kompetensi dan profesionalisme tenaga kependidikan sesuai dengan kebutuhan daerah;
f. Pengembangan dan pengelolaan sistem informasi mutu pendidikan;
g. Pelaksanaan urusan perencanaan, keuangan, kepegawaian, ketatalaksana-an dan kerumahtanggaan LPMP.
Lembaga Penjamin Mutu Pendidikan Sumatera Utara mempunyai tugas pokok dan fungsi sebagai tempat pendidikan dan pelatihan (diklat) dan penjamin mutu pendidikan ditingkat propinsi Sumatera Utara. LPMP Sumatera Utara dituntut untuk meningkatkan skill atau kemampuan maupun profesionalitas para pegawainya baik secara perorangan maupun secara keseluruhan, top manajemen (kepala kantor) memegang peranan yang sangat penting dalam merencanakan, mengorganisasikan dan melaksanakan serta mengawasi pegawai untuk mencapai tujuan dan sasaran organisasi yang telah ditetapkan sebelumnya.
Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan di LPMP Sumatera Utara adanya gejala yang sering terjadi antara lain ada beberapa oknum pegawai yang tidak masuk kerja atau bermain catur menghabiskan waktu di warung atau kedai di sekitar kantor atau bahkan ada oknum pegawai yang tidak hadir masuk kantor hampir sebulan. Hal ini tentunya bisa menjadi bahan pertanyaan bagi kita, mengapa bisa demikian. Mungkin dalam hal ini banyak faktor yang mendorong mereka berbuat hal yang demikian tersebut, salah satunya faktor motivasi, sebab faktor motivasi bisa menggerakkan pegawai untuk bekerja secara produktif untuk mencapai dan mewujudkan tujuan organisasi yang telah ditentukan sebelumnya.
Top manajemen (kepala kantor) seharusnya dapat mempengaruhi pegawai dengan memakai berbagai macam cara pendekatan, salah satunya melalui pendekatan motivasi, dan gaya kepemimpinan. Dengan melalui pendekatan Motivasi dan gaya kepemimpinan yang efektif diharapkan dapat mempengaruhi pegawai yang ada di organisasi tersebut untuk bekerja dan terus meningkatkan kinerjanya demi tujuan organisasi.
Berdasarkan latar belakang tersebut, maka dapat diketahui bahwa motivasi dan gaya kepemimpinan mungkin mempunyai hubungan dengan peningkatan kinerja pegawai di Lembaga Penjamin Mutu Pendidikan (LPMP) Sumatera Utara. Namun demikian untuk mengetahui signifikansi pengaruh akibat hubungan tersebut perlu dilakukan penelitian yang lebih lanjut dan mendalam.

MENGIDENTIFIKASI DAN MENGU-KUR KINERJA PEGAWAI
Mathis dan Jackson (2002) menyatakan bahwa ”kinerja pada dasarnya adalah apa yang dilakukan atau tidak dilakukan karyawan. Kinerja karyawan adalah yang mempengaruhi seberapa banyak mereka memberi kontribusi kepada organisasi yang antara lain termasuk : (1) Kuantitas output; (2) Kualitas output; (3) Jangka waktu output; (4) Kehadiran di tempat kerja; dan (5) Sikap kooperatif. Sebagaimana dikemukakan oleh Schuler dan Jackson (1997), tetapi ditambahkan satu unsur lagi yaitu tanggungjawab”.

PENILAIAN KINERJA
Menurut Robbins dalam Nursiah (2004), menyatakan bahwa yang dapat melakukan penilaian adalah : (1) Atasan langsung; (2) Rekan sekerja; (3) Evaluasi diri; (4) Bawahan langsung; dan (5) Pendekatan menyeluruh: evaluasi 260 derajat. Dessler (2000) menyatakan bahwa yang dapat melakukan penilaian adalah 1) Atasan langsung; (2) Rekan sekerja; (3) Panitia atau komite; (4) Bawahan.

IDENTIFIKASI VARIABEL PENE-LITIAN
Berdasarkan perumusan masalah, uraian teoritis dan hipotesis yang diajukan, maka variabel-variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Variabel bebas (independent variable), yaitu motivasi pegawai dan gaya kepemimpinan kepala kantor Lembaga Penjamin Mutu Pendidikan (LPMP) Sumatera Utara di Medan.
2. Variabel terikat (dependent variable), yaitu kinerja pegawai Lembaga Penjamin Mutu Pendidikan (LPMP) Sumatera Utara di Medan.

DEFINISI OPERASIONAL VARIABEL
Definisi operasional dari masing-masing variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Motivasi (X1) adalah dorongan pada diri pegawai untuk bekerja yang ditandai dengan keinginan maju, hasil kerja, kerjasama, persaingan, dan pemenuhan kebutuhan. Skala pengukuran yang digunakan untuk mengukur tanggapan pegawai terhadap motivasi kerja adalah skala Likert.
2. Gaya Kepemimpinan (X2) adalah perilaku yang ditunjukkan oleh pimpinan dalam berinteraksi dengan bawahannya. Gaya kepemimpinan dalam penelitian ini adalah gaya kepemimpinan kepala kantor yang menjadi atasan langsung pegawai Lembaga Penjamin Mutu Pendidikan (LPMP) Sumatera Utara di Medan. Skala pengukuran yang digunakan untuk mengukur tanggapan pegawai terhadap gaya kepemimpinan (kapala kantor) adalah skala Likert.
3. Kinerja Pegawai (Y) adalah hasil kerja yang dicapai pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggungjawab yang diberikan kepadanya dalam upaya mencapai tujuan organisasi. Skala pengukuran yang digunakan untuk mengukur kinerja pegawai adalah skala Likert.

MODEL ANALISIS DATA
Model analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah model regresi linier berganda. Model regresi linier berganda dalam penelitian ini digunakan untuk mengetahui pengaruh motivasi dan gaya kepemimpinan terhadap kinerja pegawai Lembaga Penjamin Mutu Pendidikan (LPMP) Sumatera Utara di Medan.
Model regresi linier berganda yang dimaksud, dirumuskan sebagai berikut :
Y = B0 + B1X1 + B2X2 + e
Keterangan :
Y = Kinerja pegawai
X1 = Motivasi
X2 = Gaya kepemimpinan
B0 = Intercept Y
B1 = Koefisien variabel X1
B2 = Koefisien variabel X2
e = Variabel yang tidak diteliti
Pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen diuji dengan tingkat kepercayaan (confidence interval) 95% atau  = 0.05.
Kriteria pengujian hipotesis untuk uji serempak adalah :
H0 : B1= B2 = 0 (motivasi dan gaya kepemimpinan tidak berpengaruh terhadap kinerja pegawai Lembaga Penjamin Mutu Pendidikan (LPMP) Sumatera Utara di Medan).
Ha : B1  B2  0 (motivasi dan gaya kepemimpinan berpengaruh terhadap kinerja pegawai Lembaga Penjamin Mutu Pendidikan (LPMP) Sumatera Utara di Medan).
Untuk menguji apakah hipotesis yang diajukan diterima atau ditolak digunakan statistik F (uji F). Jika F hitung < F tabel, maka H0 diterima dan Ha ditolak, sedangkan jika F hitung > F tabel, maka H0 ditolak dan Ha diterima.
Sedangkan secara parsial kriteria pengujiannya hipotesis adalah :
H0 : B1 = 0 (motivasi tidak berpengaruh terhadap kinerja pegawai Lembaga Penjamin Mutu Pendidikan (LPMP) Sumatera Utara di Medan)
H0 : B1  0 (motivasi berpengaruh terhadap kinerja pegawai Lembaga Penjamin Mutu Pendidikan (LPMP) Sumatera Utara di Medan)
H0 : B2 = 0 (gaya kepemimpinan tidak berpengaruh terhadap kinerja pegawai Lembaga Penjamin Mutu Pendidikan (LPMP) Sumatera Utara di Medan)
H0 : B2  0 (gaya kepemimpinan berpengaruh terhadap kinerja pegawai Lembaga Penjamin Mutu Pendidikan (LPMP) Sumatera Utara di Medan)
Untuk menguji hipotesis yang diajukan diterima atau ditolak digunakan statistik t (uji t). Jika t hitung < t tabel, maka H0 diterima dan Ha ditolak, sedangkan jika t hitung > t tabel, maka H0 ditolak dan Ha diterima. Pengujian-pengujian diatas dilakukan dengan menggunakan software pengolahan data Statistical Package for Social Sciences (SPSS) dengan versi 13.0.
1. Analisis Grafik
Salah satu cara untuk melihat normalitas residual adalah dengan melihat grafik normal probability plot yang membandingkan distribusi kumulatif dari distribusi normal. Distribusi normal akan membentuk satu garis lurus diagonal, dan ploting data residual akan dibandingkan dengan dengan garis diagonal. Jika distribusi data residual normal, maka garis yang menggambarkan data sesungguhnya akan mengikuti garis diagonalnya.
2. Analisis Statistik
Uji normalitas dengan grafik dapat menyesatkan kalau tidak hati-hati secara visual kelihatan normal, pada hal secara statistik bisa sebaliknya. Uji statistik yang dapat digunakan untuk menguji normalitas residual adalah uji statistik non-parametrik kolmogorov-Smirnov (K-S).
a. Analisis Grafik
Untuk melihat normalitas data ini digunakan pendekatan grafik, yaitu Normality Probability Plot. Deteksi normalitas dengan melihat penyebaran data (titik) pada sumbu diagonal dari grafik. Pada output SPSS bagian Normal Q-Q Plot of Regression, dapat dijelaskan bahwa data cenderung lurus mengikuti garis diagonal, sehingga data dalam penelitian ini cenderung berdistribusi normal, dapat dilihat pada Gambar 3.1 di bawah ini.










Sumber : Data diolah

b. Analisis Statistik
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized Residual
N 77
Normal Parameters(a,b) Mean .0000000
Std. Deviation 4.12458789
Most Extreme Differences Absolute .075
Positive .075
Negative -.054
Kolmogorov-Smirnov Z .654
Asymp. Sig. (2-tailed) .785
a Test distribution is Normal.
b Calculated from data.
KOEFISIEN DETERMINASI (R2)
Koefisien determinasi (R2) pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model regresi dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai koefisien determinasi (R2) yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen sangat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen. Nilai koefisien determinasi (R2) yang diperoleh dalam model regresi pada penelitian ini dapat dilihat pada Tabel di bawah ini :

Tabel. Koefisien Determinasi







Nilai koefisien determinasi (R Square) pada Tabel diatas sebesar 0,550 yang berarti variabilitas variabel dependen (kinerja pegawai) yang dapat dijelaskan oleh variabilitas variabel independen (motivasi dan gaya kepemimpinan) sebesar 55%. Sedangkan sisanya sebesar 45% dijelaskan oleh variabel-variabel lain yang tidak dimasukkan ke dalam model regresi pada penelitian ini.

KESIMPULAN
1. Faktor motivasi dan gaya kepemimpinan secara serempak berpengaruh signifikan terhadap kinerja pegawai Lembaga Penjamin Mutu Pendidikan Sumatera Utara di Medan. Hal ini berarti motivasi dan gaya kepemimpinan dapat meningkat kinerja pegawai Lembaga Penjamin Mutu Pendidikan Sumatera Utara di Medan.
2. Secara parsial faktor motivasi berpengaruh signifikan terhadap kinerja pegawai Lembaga Penjamin Mutu Pendidikan Sumatera Utara di Medan.
3. Secara parsial faktor gaya kepemimpinan berpengaruh signifikan terhadap kinerja pegawai Lembaga Penjamin Mutu Pendidikan Sumatera Utara di Medan.

SARAN
1. Mengingat faktor motivasi dan gaya kepemimpinan berpengaruh positif dan signifikan terhadap peningkatan kinerja pegawai, maka pimpinan Lembaga Penjamin Mutu Pendidikan (LPMP Sumatera Utara di Medan perlu memahami secara benar dan menggali lebih mendalam mengenai konsep motivasi dan gaya kepemimpinan.
2. Pimpinan Lembaga Penjamin Mutu Pendidikan (LPMP Sumatera Utara di Medan hendaknya dapat memberikan penghargaan atau hukuman kepada pegawai dengan cara yang bijak, sehingga diharapkan motivasi mereka untuk bekerja dapat lebih ditingkatkan di masa mendatang.
3. Berdasarkan nilai koefisien determinasi (R Square) yang diperoleh dalam penelitian ini sebesar 56,2%, berarti masih ada sebesar 43,8% pengaruh dari variabel independen lainnya yang mempengaruhi kinerja pegawai Lembaga Penjamin Mutu Pendidikan (LPMP) Sumatera Utara di Medan. Untuk itu disarankan bagi peneliti lainnya yang berkeinginan untuk melakukan penelitian yang sama di masa mendatang agar menambah variabel-variabel independen yang lainnya yang diperkirakan menpengaruhi kinerja pegawai di lembaga tersebut.







DAFTAR PUSTAKA


Dessler, Garry, 2000, Human Resource Management, Eight Edition, Penerbit Prentice Hall Inc, New Jersey.

Ghozali, Imam, 2005, Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS, Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang.

Handoko, T.Hani, 1996, Manajemen Sumber Daya Manusia, Penerbit BPFE, Yogyakarta.

Hersey, Paul dan Kenneth H Blanchard, 1994, Manajemen Perilaku Organisasi: Pendayagunaan Sumber Daya Manusia, Penerjemah Agus Dharma, Penerbit Erlangga, Jakarta.

Herzberg, Frederick, 1996, Work and Natura of Man, World Publishing, NewYork.

Husein, Umar, 2003, Metode Riset Perilaku Organisasi, Cetakan Pertama, Penerbit Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.

Kotter, John P., 1998, The Leadership Factor, The Free Press, A Division of Mac Millan Inc, New York.

Kuncoro, Mudrajad, 2003, Metode Riset Untuk Bisnis & Ekonomi, Penerbit Erlangga, Jakarta

Mathis, Robert L., 2002, Manajemen Sumber Daya Manusia, Salemba Empat, Jakarta.

Mc.Clelland, David C, 1962, Business Drive and National Achievement, Harvard Business Review.

Robbins, P, Stephen, 2001, Perilaku Organisasi, Alih Bahasa Hadyana Pujaatmaka, dkk, Penerbit Prenhalllindo, Jakarta.

Sastrodiningrat, Soebagio, 1996, Buku Materi Pokok Perilaku Administrasi, Universitas Terbuka, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Jakarta.

Nursiah, 2004, Pengaruh Gaya Kepemimpinan dan Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT. Indosat Divisi Regional Barat Medan, Tesis, USU, Medan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar